tempias hujan menyisa di jendela
bagai kabut menjelma tirai
jemari terbata, satu nama tak tereja
namamu, sebutan sepi
untuk taman di beranda surga
yang kau ceritakan dengan puisi
tertulis di pelepah kenanga
rindu melati, selembar dahlia
awan putih dan lengang suara
hening berpendaran, cahaya-cahaya
seutas senyum dan kerling mata
hadirmu, tilam rindu di pucuk tiara
adalah gema detak jantung di hati
adalah rintih desir darah di nadi
serenade rangkai komposisi
alun lembut gemawa shimponi
senyum pagi di wajahmu yang pelangi
***
0 komentar:
Posting Komentar